Imam Hartono Bangun dan Affandy Panji Muhammad
Nusantara Green Ecosystem
Perubahan iklim merupakan tantangan global yang memerlukan solusi inovatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Salah satu pendekatan yang sedang berkembang dengan pesat adalah Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (CCS). CCS merupakan teknologi canggih yang bertujuan untuk menangkap emisi karbon dioksida (CO2) dari sumber-sumber besar seperti pembangkit listrik tenaga batu bara dan industri, untuk kemudian disimpan di tempat-tempat yang aman. Artikel ini akan menjelaskan konsep CCS, teknologinya, dan dampaknya terhadap mitigasi perubahan iklim.
Konsep Dasar CCS
CCS melibatkan tiga tahap utama: penangkapan karbon, transportasi, dan penyimpanan. Tahap pertama, penangkapan karbon, melibatkan pengambilan CO2 dari gas buang pabrik atau instalasi industri menggunakan teknologi khusus. Metode penangkapan mencakup penggunaan pelarut, penukar ion, atau membran selektif untuk menangkap CO2 sebelum dilepaskan ke atmosfer.
Setelah penangkapan, CO2 kemudian diangkut ke lokasi penyimpanan melalui pipa atau armada truk. Tahap transportasi ini penting untuk memindahkan gas karbon dari sumbernya ke lokasi penyimpanan dengan aman dan efisien.
Tahap terakhir adalah penyimpanan, di mana CO2 disimpan di bawah tanah dalam formasi geologi yang aman seperti reservoir gas alam yang sudah tidak terpakai, batuan karbonat, atau lapisan kedap air. Proses ini bertujuan untuk mencegah pelepasan CO2 ke atmosfer, mengurangi dampak gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.
Teknologi Penangkapan dan Penyimpanan Karbon
Terdapat beberapa teknologi utama untuk menangkap karbon, termasuk penangkapan post-combustion, pre-combustion, dan oxy-fuel combustion. Penangkapan post-combustion melibatkan pemisahan CO2 dari gas buang setelah pembakaran bahan bakar fosil. Pre-combustion, di sisi lain, melibatkan pengolahan bahan bakar sebelum pembakaran untuk menghasilkan hidrogen dan CO2 yang terpisah. Oxy-fuel combustion menggunakan oksigen murni untuk membakar bahan bakar, menghasilkan gas CO2 yang mudah ditangkap.
Dampak Positif CCS
- Reduksi Emisi:
CCS membantu mengurangi emisi CO2 dari industri dan pembangkit listrik, menghambat kontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. - Pemanfaatan Sumber Energi Fosil:
CCS memungkinkan pemanfaatan sumber energi fosil tanpa memberikan beban emisi bersih, mempertahankan keberlanjutan sumber daya energi. - Penyelamatan Lapangan Gas Alam:
Lokasi penyimpanan CCS sering kali berada di lapangan gas alam yang sudah tidak terpakai, mengoptimalkan penggunaan infrastruktur eksisting. - Penciptaan Lapangan Kerja Baru:
Pengembangan dan implementasi CCS menciptakan peluang pekerjaan baru dalam industri teknologi berkelanjutan.
Tantangan dan Keprihatinan:
- Biaya Tinggi:
Implementasi CCS membutuhkan investasi besar dalam infrastruktur dan teknologi, menjadi salah satu kendala utama. - Keamanan Penyimpanan:
Keprihatinan muncul terkait keamanan penyimpanan karbon di bawah tanah, termasuk risiko kebocoran atau pelepasan yang tidak terkontrol. - Kesadaran Masyarakat:
Kesadaran masyarakat terhadap CCS masih perlu ditingkatkan untuk memastikan dukungan publik dan penerimaan terhadap teknologi ini.
Kesimpulan
CCS menjadi elemen kunci dalam upaya global mengurangi emisi karbon dan memitigasi dampak perubahan iklim. Meskipun masih menghadapi tantangan, potensi CCS untuk menyelamatkan lingkungan dan menciptakan transisi menuju energi bersih membuatnya menjadi area penelitian dan pengembangan yang penting untuk masa depan berkelanjutan.
Daftar Pustaka
Policarpio, J. (2023). Soil Carbon Sequestration. https://app.biorender.com/biorender-templates/figures/all/t-643e59fda52d1d087746636d-soil-carbon-sequestration
Original Artikel: Petani Pintar